Petani Milenial Batang, Dapatkan Banyak Benefit Setelah Berhasil Kembangkan Pisang

    Petani Milenial Batang, Dapatkan Banyak Benefit Setelah Berhasil Kembangkan Pisang

    Batang - Profesi petani sekarang ini jarang diminati, terutama oleh kalangan muda atau milenial. Namun tidak bagi Ade Rika Puspita (25) petani milenial cantik yang tinggal di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, menekuni profesi sebagai petani kurang lebih sudah 2 tahun.


    Dari menjadi petani, Ade Rika sudah mendapatkan berbagai benefit setelah berhasil kembangkan pisang canvendis dan tanduk gebyar seperti omset yang lumayan sekali panen. Sebutan petani milenial dilihat dari umur 20 hingga 40 tahun anak muda generasi 90 dan 2000an.
    "Awal mula saya tertarik menjadi petani, karena melihat kebun orang tua yang kosong begitu saja, tidak dimanfaatkan. Jadi saya inisiatif menanam pohon pisang yang perawatan mudah, " kata Petani Milenial Ade Rika Puspita saat ditemui usai panen pisang di Kebun Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa (14/2/2023).


    Ade si petani milenial cantik membenarkan, jika profesi petani saat ini memang jarang diminati, terutama oleh kalangan muda. Melihat kalangan muda ini banyak yang tertarik menjadi Entrepreneur.


    "Padahal menjadi petani milenial banyak keuntungannya seperti kami tidak usah harus memakai baju yang sampai untuk ke kebun dan waktunya santai. Tetapi menjadi petani harus mempunyai hati yang mencintai bidang pertanian, " jelasnya.
    Pertanian yang Ia miliki yakni ada 400 pohon pisang dengan lahan 2000 meter persegi dengan jenis yang ditanam pisang cavendis dan tanduk gebyar.


    "Saya memilih pisang sendiri karena perawatannya cukup mudah tinggal diberikan pupuk kandang, tanah di sekitar pohon pisang harus dibersihkan dari rumput pengganggu, dan penggemburan tanah supaya bonggol pisang berkembang, " terangnya.


    Sistem panen di kebun Ade Rika ini bertahap, jika sudah ada yang siap panen langsung sudah ada yang menebas atau memborong. 
    Sekali menebas atau memborong pisang yang sudah panen bisa mencapai Rp2 juta dan dengan hasil itu bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
    "Semoga ke depan banyak bermunculan petani milenial yang inovatif dan mempunyai jiwa pertanian yang tinggi, " ujar dia. 

    Lutfi Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Ada 99 Formasi, 214 Calon Perangkat Desa...

    Artikel Berikutnya

    Tekan Kerawanan Pemilu, Bawaslu Manfaatkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    DPR Setujui Herindra Jadi Kepala BIN, Perkuat Sinergi Intelijen dan Pertahanan
    KIA Motors: Perjalanan dari Sepeda ke Kendaraan Listrik Terdepan
    Nissan: Perjalanan dari Datsun hingga Merek Global Terkemuka
    Tesla: Dari Inovasi Kendaraan Listrik Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan

    Ikuti Kami